SMP Al Falah Surabaya terus meningkatkan skill siswa terhadap perkembangan dunia pertelevisian. Seperti pada siang ini, Rabu (17/5) siswa ekstrakulikuler fotografi dan desain grafis SMP Al Falah Surabaya mengunjungi MNC TV.
Waka Kesiswaan SMP Al Falah Surabaya, Ustazah Wahyuningsih M.Psi menuturkan, SMP Al falah merupakan sekolah yang terbilang baru di kawasan Surabaya. “Kami berusaha silaturahmi dan mengenalkan diri agar kedepannya stasiun TV ini mampu menjadi rujukan media pendidikan dan mitra sekolah,” ungkapnya kepada majalahnurani.com.
Ustazah Wahyuningsih mengakui jika pihak sekolah berupaya mengenalkan siswa tentang dunia pertelevisian secara langsung. Kemudian juga, siswa bisa mengaplikasikan secara sederhana ilmu tentang fotografi dan desain grafis di area televisi.
“Melatih siswa untuk membawa diri, menjaga nama baik dan bersikap sopan ketika berada di luar area sekolah. Tujuannya juga melatih siswa untuk berani bertanya dan melatih skill yang dimiliki,” sambungnya.
Diakuinya bahwa dengan kunjungan ini, maka bisa membuka wawasan siswa bahwa skill sangat di butuhkan disamping ilmu akademik. Kala itu siswa belajar memahami tentang studio rekaman dan beberapa peralatan yang ada. Mulai dari proses editing berita dan belajar membaca berita.
Pihak sekolah berharap dengan kegiatan ini, siswa lebih cinta pada Allah dan dirinya karena kemampuan skill yang telah Allah berikan. Selain itu, siswa giat pada skill dan akademik, mampu tampil percaya diri, mampu menularkan ilmu dan pengalamannya ke teman atau adik kelas.
“Ananda mampu menyampaikan kepada masyarakat umum tentang keunikan kegiatan-kegiatan sekolah, sehingga sekolah lebih di kenal dan diminati oleh masyarakat,” pungkas Ustazah Wahyuningsih.
Belvavito Ahmad Saver, siswa SMP Al Falah yang siang itu mengikuti kegiatan merasa senang. “Saya bisa belajar banyak hal baru tentang dunia pertelevisian khususnya dalam bidang fotografi dan desain grafis,” ungkapnya diwawancarai.
Bahkan dia bersyukur lantaran mendapatkan ilmu cukup banyak. Mulai dari jenis-jenis kamera yang digunakan untuk perekaman, fungsi dari kamera-kamera tersebut, dan sedikit sejarah mengenai kamera untuk perekaman berita.
“Lalu saat di lokasi, saya juga diajak untuk mengenal lebih dalam tentang dunia pertelevisian seperti diajak masuk ke dalam studio room, control room, editing room, dubbing room, dan ruang rias. Tidak hanya masuk saja, kami juga dijelaskan tentang tugas para karyawan yang bekerja, dan hal-hal yang berkaitan dengan ruangan itu,” ceritanya.
Belvavito pun berharap, setelah mengikuti kegiatan ini ilmunya bisa bermanfaat dan berkah.
“Semoga ilmu yang saya dan teman-teman saya dapatkan bermanfaat dan berkah, serta semoga dunia Jurnalistik Indonesia semakin berkembang,” terangnya.
Belum ada komentar, jadilah pertama untuk berkomentar